Lagi, Lolos Pendanaan PKM 2020

Sabtu, 25 Juli 2020 17:45 WIB   D3 Keperawatan

Program Kreativitas mahasiswa atau disingkat dengan PKM merupakan perhelatan karya tulis ilmiah mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dkti. Program itu diadakan setiap tahun yang diikuti oleh semua perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. PKM tersebut terdiri dari PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan PKM-Penulisan Ilmiah(PKM-I). Adapun PKM-I ini terdiri dari PKM- Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). 

Tahun ini, Fikes UMM meloloskan 1 kelompok dengan skema PKM-GT. Kelompok tersebut diwakili oleh mahasiswa Diploma III Keperawatan. Kelompok yang lolos tersebut terdiri dari multidisipliner yakni, Rahayu Nugraheni dan Mila Amelia merupakan mahasiswa Diploma III keperawatan angkatan tahun 2018, sedangkan Rizka Tsaniyah Rahmi, merupakan mahasiswa Psikologi angakatan tahun 2019. 

Menurut Rahayu, "Inspirasi ide permasalahan yang saya gunakan berasal saat saya sedang membuka media sosial, banyak akun medsos baik besar maupun kecil yang speak up bahwa kesehatan mental mereka sedang tidak sehat dan sedkit terbantu dengan semangat yang diberikan teman dunia maya mereka. Adapula yang yang berasal dari sebuah chanel Youtube, dimana chanel tersebut memiliki konten tentang kesehatan mental dan psikologi seorang manusia. Setelah melihat konten tersebut, saya jadi berpikir ternyata banyak sekali anak muda yang mengalami mental illness seperti bipolar dan gangguan panik. Kebanyakan dari mereka sulit mendapat penanganan dengan cepat karena bahkan untuk mencari orang yang benar-benar mendengar cerita mereka saja sangat sulit. Untuk kasus dimana media sosial menjadi penyumbang penyebab terganggunya kesehatan mental, saya membaca di beberapa literasi tentang bahaya media sosial. Ditambah beberapa orang yang memutuskan untuk menghentikan kegiatan sosmed mereka sementara waktu, dan mereka mengungkapkan bahwa hal itu sangat membantu dalam membawa kembali energi positif. Karena dengan tidak melihat postingan orang lain, melihat komentar jelek atau hal-hal negatif lainnya, waktu yang dipakai bermain medsos bisa digunakan untuk kegiatan positif sehari-hari', Katanya.

Mila Amelia, Menambahkan bahwa "Untuk inspirasi penggunaan smartwatch sebagai media pengukuran, karena saya melihat salah satu serial negeri ginseng tentang seseorang yang mengalami alergi dengan sentuhan manusia yang sangat kronis, dimana tokoh tersebut memiliki sebuah smartwatch yang dapat mengukur tingkat bahaya efek alergi yang ditimbulkan bagi dirinya agar bisa segera ditangani. Walaupun saya tahu itu hanyalah cerita, namun ya mungkin saja kan di masa depan akan benar benar ada barang yang seperti itu. Karena itu saya berpikir, kenapa gak digabungkan saja idenya', cetusnya. 

Kemudian, Rizka Tsaniyah Rahmi mengatakan bahwa "saya berharap dengan adanya teknologi ini dapat membantu penanganan kesehatan mental namun dengan teknologi yang tidak ribet untuk memudahkan penggunanya selain itu juga dengan bentuk smartwatch yang keren, bisa sebagai aksesories sekaligus alat bantu', timpalnya. 

Disamping itu, mereka mengatakan bahwa lolosnya mereka tidak lepas dari konstribusi pembimbing. "Kontribusi pembimbing sangat penting bagi saya, apalagi saat pengerjaan awal pkm ini bisa dikatakan saya masih tidak tau sama sekali. Walaupun sudah ada dasar dalam mengerjakn sebuah karya tulis saat di SMA dulu tapi PKM ini bisa saya katakan cukup berbeda karena harus benar-benar mencari ide yang bisa disetujui dan bisa lolos ke tahap selanjutnya" menurut mahasiswa yang akrab disapa rahayu itu. 

Rahayu juga menambahkan bahwa "Bu Risa Herlianita sebagai dosen pembimbing, sangat membantu saya dalam mengumpulkan semangat dan motivasi mengerjakan PKM ini. Beliau sangat sabar dalam membimbing kami saat itu yang juga sedang disibukkan belajar untuk persiapan UAS, masukan masukan yang disampaikan juga bisa dengan jelas saya pahami untuk mengisi kekurangan di PKM saya. Beliau juga tidak pernah membuat kami kesulitan dalam melakukan bimbingan, karena keterbatasan waktu terkadang beliau meminta kami konsultasi melalui WA saja dengan tetap memberikan masukan serta instruksi yang jelas. Selain itu cara beliau memberi kami masukan sangat positif sekali, walaupun ada kesalahan atau kekurangan beliau sampaikan dengan sabar dan kalimat yang positif. Beliau juga memberikan masukan, literasi apa saja yang bisa saya ambil jadi saya benar-benar terbantu dalam mengambil bahan tulisan" katanya.

Selanjutnya, Bu risa Herlianita, MS menimpali bahwa " kesuksesan mereka dapat bisa lolos kuncinya adalah dengan cara tidak pernah Saya nge-push biar bisa lolos pendanaan. Jadi setiap memulai, selalu niatkan karena ibadah Allah, jangan jadikan beban, tapi niatnya benar2 utk ibadah ke Allah", katanya. "Dengan bgtu, ketika Allah ridho, maka akan banyak jalan yg tidak disangka2 yg memudahkan jalan Kita", tambahnya. (Editor: ZU-MRI)


 

Shared: