Dengan memperluas kerja sama ke Jerman, UMM menjadi tuan rumah bagi TKNV

Jum'at, 10 November 2023 23:17 WIB   D3 Keperawatan

Jumat (10/11/2023), Direktorat Pendidikan Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan pertemuan dengan Tim Koordinasi Nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKNV).

Dua pembicara, profesor Thomas Köhler Koehler, guru besar teknologi pendidikan di Departemen Pendidikan Vokasi Technische Universitaet Dresden di Jerman, dan profesor Warsito, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama di Kemenko PMK, menghadiri sesi berbagi kegiatan ini.

Prof Warsito, yang juga Ketua Tim TKNV, ingin forum ini digunakan untuk berkumpul, berbicara, dan berbagi pengalaman tentang perkembangan pendidikan vokasi di Jermam dan Indonesia, terutama Jawa Timur.

Beliau mengatakan, "Saya ucapkan terima kasih kepada UMM karena telah mengadakan sesi berbagi pengalaman vokasi dengan Jerman. Kami undang pimpinan perguruan tinggi vokasi di Malang dan di luar Malang agar hal baik di Jerman dapat diterapkan di Indonesia."

Forum ini juga memfasilitasi kerja sama antara universitas vokasi di Indonesia dan Jerman. Selain itu, Perpres Nomor 68 tahun 2022 merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Menurutnya, UMM dapat berfungsi sebagai contoh untuk meningkatkan kerja sama dengan Jerman, terutama dengan adanya Training Center Vokasi UMM yang dimiliki kampus itu.

Beliau menyatakan bahwa Pusat Pelatihan Vokasi UMM memiliki kemampuan untuk menyelaraskan kompetensi, budaya, dan bahasa dalam satu pengajaran, sehingga tujuan pendidikan vokasi dapat dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Ini sangat bagus dan dapat diterapkan di bidang lain, seperti Jerman saat ini. Selain itu, sekolah vokasi UMM dapat memenuhi kebutuhan pemagang di berbagai bidang di Jerman. Warsito mengatakan, "Kami berharap nanti UMM bisa menjadi role model untuk ke Jerman."

Rektor UMM, Prof Fauzan, menyatakan bahwa ini merupakan kesempatan yang bagus untuk memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi Jerman, serta bisnis dan sektor bisnis lainnya, terutama untuk Direktorat Pendidikan Vokasi.

“Saya telah memiliki hubungan yang kuat dengan Jepang selama ini, jadi ini kesempatan yang bagus untuk bekerja sama, salah satunya dengan menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar Jerman untuk bekerja di sana,” katanya.

Menurut Prof Dr. Tulus Winarsunu, Direktur Vokasi UMM, kurikulum vokasi akan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman karena pembelajaran vokasi dan akademisi berbeda. Mahasiswa vokasi akan lebih banyak terjun langsung ke dunia industri.

Seperti program PBL, mahasiswa vokasi UMM langsung diterjunkan ke lapangan sejak semester pertama.

"Jadi kami ada proyek, setiap mahasiswa vokasi langsung terjun ke dunia usaha dan industri sejak semester satu."

Oleh karena itu, mahasiswa tidak hanya memiliki kompetensi keilmuan dan hard skill, tetapi mereka juga memiliki soft skill yang kuat. Ini adalah komitmen vokasi UMM untuk menghasilkan lulusan yang terampil, mandiri, dan mampu bersaing di pasar global.

“Ke depan, akan banyak sharing kelas, supaya nanti Vokasi UMM bisa menjadi teman diskusi untuk merancang kegiatan, terutama dalam skill dan setifikate,” katanya.

Dalam hal kerja sama dengan Jerman, saat ini ada sekitar lima alumni vokasi UMM yang bekerja di sana. Melalui kegiatan ini, ia berharap kerja sama dengan Jerman semakin luas, mulai dari industri hingga pemerintahan.

Memang tidak semasif dengan Jepang. Jika kita bisa melakukannya sendiri, bahkan ada 213 alumni yang bekerja di sana, dan jumlah ini akan terus bertambah. Dia menyatakan bahwa untuk saat ini, kami masih menggunakan skema G to G melalui Disnaker untuk Jerman.

Kegiatan ini dimulai dengan rombongan tim TKNV mengunjungi Training Center dan RS UMM untuk melihat praktik dan penerapan pendidikan vokasi di perguruan tinggi.

Dilanjutkan dengan berbagi diskusi di Rooftop Rayz Hotel UMM dengan perguruan tinggi vokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah saat ini.

Shared: