Selama tiga hari, dari Selasa (12/9/2023) hingga Kamis (14/9/2023), ratusan mahasiswa Vokasi UMM mengikuti masa pengenalan mahasiswa baru (Pesmaba). Selama masa ini, mereka dikenalkan dengan lingkungan Vokasi UMM, termasuk model pembelajarannya dan visi misi pendidikan vokasi.
Namun, tampaknya mahasiswa baru Vokasi UMM memiliki semangat untuk menjadi wirausahawan atau jiwa entrepreneur. Secara statistik, sebagian besar maba yang masuk ke UMM memiliki kecenderungan untuk menjadi wirausahawan daripada berpendidikan.
Semangat ini sangat sesuai dengan visi Vokasi UMM, yaitu untuk menghasilkan generasi enterpreneur yang nyata. Menurut salah satu maba di D3 Keperawatan Vokasi UMM,
Student ini menyatakan bahwa dia telah memutuskan untuk bergabung dengan Vokasi UMM karena dia menyadari bahwa program ini menawarkan lebih banyak pembelajaran praktis daripada teori. Ini sesuai dengan kepribadiannya dan keinginan untuk bekerja di bidang kesehatan.
Dia tegas, "Saya inginnya belajar itu yang sat set. Saya jauh lebih paham kalau praktek daripada belajar di kelas, teori-teori gitu."
Sama halnya dengan Prita Febrianti Imelda, seorang maba dari Gresik yang memilih program D3 Perbankan dan Keuangan. Selain itu, Prita mengatakan dia lebih suka belajar dari pengalaman langsung daripada dari teori akademik.
“Saya masuk Vokasi karena ingin praktek langsung, jadi nanti waktu kerja sudah terampil, tidak perlu belajar lagi. Semoga lulus dari sini saya bisa langsung kerja di bank,” katanya.
Mahasiswa yang luar biasa seperti Humaira Prita hanyalah salah satu dari banyaknya. Mahasiswa di tingkat atas biasanya memiliki karakter yang sama. Banyak mahasiswa vokasi UMM telah memiliki usaha sendiri dan bahkan telah bekerja di industri sejak kuliah.
Hal ini diamini oleh Prof. Dr. H. Fauzan, M.Pd., Rektor UMM. Faktor keberhasilan mahasiswa ini terletak pada kemampuan mental mereka dan sifat usahawan asli mereka. Mereka jauh di atas rata-rata mahasiswa fakultas lainnya dalam hal kecerdasan, keberanian, dan inovasi.
Ia berpesan kepada maba Vokasi UMM untuk mulai membangun mental dan karakter entrepreneurship sejati mulai sekarang. Vokasi UMM menjadi wadah akademik yang tepat untuk menempa diri para entrepreneurship sejati.
Untuk membantu mempersiapkan siswa untuk memenuhi kebutuhan, vokasi UMM memiliki lima jurusan yang tepat. Dengan kata lain, Prodi di bidang perbankan dan keuangan, D3 di bidang teknologi elektro, D3 di bidang keperawatan, D4 di bidang bisnis properti, dan D4 di bidang agribisnis unggas.
Sementara itu, Prof. Dr. Tulus Winarsunu, M.Si, Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi UMM, menyatakan bahwa pada tahun ini, Vokasi UMM akan membuat kurikulum pembelajaran yang berbasis pembelajaran autentik untuk menjadi pengusaha.
Dia juga menambahkan, "Pengembangan entrepreneur sejati pada intinya menghadirkan masa depan, pada saat ini, sekarang ini, bukan nanti."
Dalam vokasi UMM, mahasiswa akan memperoleh banyak keahlian dalam berbagai domain keilmuan, baik hard skill maupun soft skill. Ini menunjukkan bahwa konsep expert specialist telah berubah menjadi konsep expert generalis.
Karena apa? Dia dapat bertahan hidup di mana saja dan dalam kondisi apa pun dengan banyak keahlian. Jika dia hanya memiliki satu kemampuan, dia akan nganggur segera setelah robot menggantikan tenaganya.
Dia mengatakan, "Beda dengan orang expert generalis, dia tetap akan bisa adaptif, mengerjakan bidang lain. Makanya kita di sini juga mengembangkan skill mix. Spesialis generalis ini sudah diterapkan di luar negeri."
Nanti, siswa tidak hanya melakukan penelitian bisnis, tetapi juga membuat produk hingga level pemasaran bersama mitra perusahaan.
Belajar tentang dasar proyek nyata. Kami membuatnya berdasarkan pesanan. manfaatnya dapat. Dia menyatakan bahwa model belajar yang ada di sini bukan simulasi, tetapi kerja nyata.
Ke depan, kurikulum yang digunakan di vokasi UMM akan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman. Vokasi UMM tidak ingin menghabiskan waktu untuk proses pembelajaran konvensional.
karena kita tidak akan tahu jenis lulusan mana yang akan dipilih dan diterima oleh organisasi pada akhirnya. Dia menekankan bahwa lulusan vokasi UMM memiliki sumber daya yang cukup untuk mendirikan usaha sendiri, bahkan jika mereka tidak bekerja di perusahaan.
Jaminan 100% Kerja Luar Negeri
Selain itu, misi diaspora yang diusung Vokasi UMM terus berlanjut dan semakin berkembang. Saat ini, Vokasi UMM telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan di luar negeri, terutama Jepang.